Rabu, 13 Mei 2009

Kemarin Fokker - 27, sekarang HERCULES C-130B...besok?



Sepertinya belum habis dari ingatan kita tentang kejadian yang sangat memilukan jatuhnya pesawat Fokker-27 bulan lalu di bandara Husein Sastranegara Bandung yang menewaskan seluruh crew dan penumpang pesawat. Kira-kira tiga tiga hari yang lalu di Bandara Wamena Papua Barat, kejadian yang hampir serupa menimpa pesawat angkut C-130B (kompas 11 Mei 2009). Diperkirakan pesawat mendarat sebelum landasan (undershoot) sehingga mengakibatkan keempat roda pesawat bagian belakang terlepas dari badan pesawat. Satu dari roda pesawat merusakan rumah penduduk dan satu roda pesawat mematahkan tangan seorang penduduk yang berada diluar pagar bandara.

Kejadian yang boleh dikatakan beruntun ini menimbulkan pertanyaan ada apa dengan pesawat TNI AU atau TNI AU itu sendiri? jawabannya akan sangat beragam tergantung sudut pandang masing-masing. Dengan kejadian ini maka terlihat bahwa laju kecelakaan pesawat terbang di Indonesia (TNI AU) terbilang sangat tinggi karena dengan laju kecelakaan satu kasus persatu bulan merupakan angka yang luar biasa. Namun demikian dengan segera diluncurkannya Tim Penyelidik dari TNI Angkatan Udara ke daerah kejadian mudah-mudah bisa memberikan jawaban penyebab terjadinya kecelakaan.

Sampai saat ini belum ada konfirmasi tentang kerugian yang diderita akibat kecalakaan tersebut, dan kembali, mudah-mudahan pesawat yang mengalami kecelakaan masih bisa digunakan untuk mendukung kegiatan TNI Angkatan Udara.

Satu hal yang harus selalu diingat bahwa peralatan militer yang dimiliki TNI semuanya merupakan peralatan yang sangat mahal (high cost) yang dibiayai oleh seluruh rakyat indonesia tanpa memandang strata sosial. Dengan demikian diperlukan tanggungjawab moral yang sangat tinggi dalam menggunakan dan memanfaatkan peralatan yang dibiayai oleh rakyat indonesia.

Semoga kejadian di bandara Wamena Papua Barat ini adalah kejadian yang terakhir di bumi Indonesia yang kita cintai ini....Semoga.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar