Kamis, 30 April 2009

PILPRES... mau pilih yang mana?!!!!



Pemilu legislatif yang menjadi hajatan akbar rakyat Republik Mimpi sudah usai walaupun masih menyisakan beberapa permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan dan keributan dikalangan para elit politik. Namun belakang ini para elit politik lebih focus dalam menghadapi hasil pemilu legislatif dan menyiapkan strategi yang paling jitu untuk pemilihan presiden dari pada menindaklanjuti segala kekurangan dan mungkin kecurangan yang terjadi dalam pemilu legislatif. Beberapa media masa lebih sering memberitakan manuver-manuver politik oleh para partai besar dari pada kelanjutan proses penyidikan atau penyelidikan (meminjam istilah temen polisi) hasil pemilu. Akibat yang terjadi, timbul semacam penafsiran dikalangan awam bahwa para pembesar partai tidak peduli lagi dengan proses....tapi yang penting adalah hasil akhir. Akibatnya lagi, kekurangan atau kecurangan -apapun itu- akan selalu terulang dan terjadi pada setiap penyelenggaraan pemilu di negeri Republik Mimpi ini. Pertanyaannya adalah, "Mengapa kita tidak pernah belajar dari kesalahan yang pernah ada dan berusaha untuk memperbaiki diri menuju arah yang lebih baik?" Jawabannya adalah "NOBODY CARE" alias tidak ada yang perduli.

Lompat dari Nobody Care menuju ke Pemilihan Presiden yang tinggal menghitung hari saja. Ramai diberitakan dimedia masa tentang manuver-manuver politik untuk membuat koalisi antar partai supaya dapat meraih suara terbanyyak guna men"GOL" kan jagoannya jadi presiden dan wakil presiden. Ada yang tenang karena sudah PD dengan raihan suara pemilu legislatif, ada yang setengah bingung karena terlalu banyak yang mendaftar untuk menjadi calon pendamping sang presiden dan ada juga yang kelimpungan tidak tahu mau maju sendiri atau mau gandeng temen....sementara temen-temennya yang lain sudah mulai merapatkan barisan.
Semua pergolakan ini sangat lumrah terjadi dialam demokrasi ini dan merupakan suatu dinamika yang harus didukung penuh oleh seluruh komponen bangsa. Namun demikian jangan pernah dilupakan bahwa proses yang sedang berjalan ini memerlukan satu komponen penentu yang bernama RAKYAT. Berita baiknya adalah rakyat republik mimpi saat ini sudah lebih pandai dalam menyalurkan aspirasinya bahkan apabila dipandang mereka tidak perlu memberikan suara...mereka akan abstain alias golput. Beberapa petinggi mencela siap mereka but...ini adalah bagian dari demokrasi dan diperlukan "daya tarik yang sangat menyakinkan" untuk mendorong mereka pergi ketempat pemberian suara. Suara rakyat Republik Mimpi sudah hampir tidak bisa dibeli dengan sogokan uang pelicin atau yang sering disebut politik uang. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa kasus kemalangan yang menimpa beberapa bakal calon legislatif yang sudah habis-habisan mengeluarkan segala upaya untuk dapat dipilih menjadi wakil rakyat tetapi sejumlah uang yang telah dikeluarkan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Dari kasus ini, seharusnya para elit politik sudah bisa membaca keinginan dari rakyat jika republik mimpi ini ingin masih berdiri dengan demokrasinya. Rakyat sudah jenuh dengan janji-janji selama yang diberikan selama kampaye. Rakyat lebih butuh bukti bukan slogan bukan pula janji-janji. Rakyat lebih butuh pemimpin yang dapat membawa kemakmuran dan kepenghidupan yang layak. Rakyat memerlukan pemimpin yang dapat memimpin dengan keteladanan, kejujuran dan keikhlasan. Contoh "sebaik-baiknya pemimpin" sudah ada, hanya masalah mau atau tidak untuk mengikutinya karena menjadi pemimpin yang mencontoh "sebaik-baiknya pemimpin" harus siap untuk tidak "KAYA HARTA".

Bola sudah digulirkan, tinggal mau pilih pasangan yang mana.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar