Jumat, 01 Mei 2009

Fokker 27


Satu lagi berita duka dari dunia penerbangan Indonesia, pada tanggal 8 April 2009 salah satu pesawat TNI Angkatan Udara jenis Fokker 27 jatuh di Lanud Husein Sastranegara dengan menewaskan seluruh penumpang serta awak pesawat. Awan kelabu kembali menyelimuti bangsa Indonesia umumnya dan keluarga besar TNI Angkatan Udara khususnya yang ditinggalkan oleh saudara, ayah, menantu, anak, serta para prajurit terbaiknya.

Penyedilikan tentang penyebab terjadinya kecelakaan hingga saat ini masih belum dapat ditemukan, asumsi sementara terjadinya kecelakaan disebabkan karena cuaca buruk di wilayah udara Bandung khususnya di sekitar Lanud Husein Sastranegara pada saat terjadinya kecelakaan.

Beberapa pernyataan seputar penyebab terjadinya kecelakaan juga disampaikan oleh para pejabat dan ahli penerbangan yang menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya kecelakaan adalah usia pesawat yang relatif sudah tua. Timbul pertanyaan apakah memang benar penyebab kecelakaan adalah faktor usia pesawat?

Melihat dari kekuatan armada udara yang dimiliki TNI Angkatan Udara, pesawat Foker 27 bukan satu-satunya pesawat angkut yang sudah memasuki usia senja. Didalam buku Jane's tentang pesawat terbang jenis angkut tercatat bahwa pesawat angkut C-130 yang dimiliki TNI Angkatan Udara beberapa diantaranya adalah produksi tahun 1960-an, jauh lebih tua dari pesawat Fokker 27. Dengan demikian faktor penyebab kecelakaan karena usia pesawat Fokker 27 bisa diabaikan.

Tim penyelidik akan bekerja sangat keras dan tentunya akan memakan waktu yang cukup lama untuk menemukan penyebab kecelakaan karena tidak banyak bukti yang bisa dipakai sebagai acuan dalam penyelidikan kecelakaan selain serpihan badan pesawat yang bertebaran. Mungkin saran yang akan disampaikan ini bisa sedikit membantu tim penyelidik dimasa yang akan datang - bukan berarti ingin mendoakan supaya terjadi lagi kecelakaan dan pastinya tidak ada yang berharap akan terjadi lagi kecelakaan pesawat - bahwa meskipun pesawat TNI Angkatan Udara merupakan pesawat militer yang harus dijaga kerahasiaannya, namun alangkah akan lebih baik jika semua pesawat TNI Angkatan Udara dilengkapi dengan Flight Data Recorder (FDR) dan Voice Data Recorder (VDR) , sehingga tim penyelidik akan lebih mudah dalam menentukan faktor penyebab kecelakaan. Sementara itu, berkenaan dengan kerahasiaan misi penerbangan yang harus dijaga masih dapat disiasati dengan pemasangan FDR maupun VDR dilaksanakan untuk misi-misi tertentu saja.

Ibarat seorang dokter yang bisa salah memberikan obat karena kurangnya informasi dari sipasien tentang penyakit yang sedang dideritanya.

Semoga, kejadian ini adalah kejadian terakhir dibumi Indonesia yang kita cintai ini. Amin.

3 komentar:

  1. Mudah2an sumua amal ibadahnya di terima Tuhan Yang Maha Esa dan di maafkan semua kekhilafannya. serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Amin

    BalasHapus
  2. walau ketiadaanmu, bukan berarti bahwa dunia telah berhenti. akan tetapi ketiadaanmu telah menorehkan semangat merahputih dalam dada setiap anak bangsa, karena darma bhaktimu yg tulus untuk sebuah pengorbanan terhadap ibu pertiwi melalui bakti profesimu. selamat jalan kawan.....barokallahu, semoga barokah dan rahmat Allah s.w.t. akan menyertai darma baktimu. amiin

    BalasHapus
  3. semoga dharma baktinya mendapatkan tempat yang layak disisinya...amin

    BalasHapus